Monday, 15 April 2013

Lelucon Dari Sebatang Rokok

Smoker
Smoker
"Hahaha..!" .Itulah kata-kata dan suara yang dapat saya lontarkan dari mulut dan pita suara saya sejak tadi. Sejak tadi siang saya membaca buku yang berjudul 7 Keajaiban Rezeki karangan Ippho Santosa yang menjadi mega best seller dalam penjualan buku. 

Dari buku ini saya menemukan sebuah bacaan sangat menarik yang "mungkin" dapat membuka mata hati para perokok, mulai dari para peroko pemula hingga para perokok yang sudah master. Ok, saya share salah satu artikel menarik dari buku ini :

Kami punya satu penawaran istimewa untuk anda ! Begini, kami akan menghembuskan asap motor ke hadapan anda dan keluarga anda setiap hari. Nah, untuk menikmati jasa ini , anda cukup membayar Rp. 300 ribu per hari. Gimana? Tertarik ?

Dalam hati anda pasti mengutuk-ngutuk, "Kurang ajar! Sudah keluarga saya diasapin dan diracunin, eh duit saya malah dikuras Rp. 300 ribu.!" Sabar,sabar.. Jangan-jangan anda sendiri telah melakukan hal ini selama bertahun-tahun. Namanya :" MEROKOK "
Berbicara tentang rokok ada sebuah percakapan jenaka antara manajer dan pemilik sebuah pabrik rokok.:
  • "Bapak kan pemilik pabrik rokok ini." 
  • "Iya. Memangnya kenapa?" 
  • "Kok Bapak tidak merokok?" 
  • "Kamu nggak bisa baca ya? Di bungkus rokok kan sudah tertulis, rokok itu merusak kesehatan. Yang rusak bisa macem-macem."
  • "Tapi kenapa Bapak malah berjualan rokok?"
  • "Kamu belum tahu, ya? Rokok itu kan untuk orang yang nggak bisa baca!"
  • "Oo,begitu. Jadi, bakar rokok itu tidak baik , ya Pak?"
  • "Kamu ini gimana sih? Justru, bakar rokok itu baik. Malah kalau bisa, seluruh rokok itu dibakar dimusnahkan! Cuma jangan sampai dihisap!"
Hehehe, demikianlah anti rokok adalah rahasia sehat hidup bagi kita. Karena sudah jadi rahasia umum rokok menandung banyak mudharatnya. Memang seberapa besar mudharatnya sih? Perlu diketahui bahwasanya ada 4000 zat kimia beracun yang ada pada sebatang rokok. Lalu pantasnya diapakan rokok ini?

Namun sebagian perokok bersikeras bahwa rokok itu baik. Inilah dalihnya :
  • Merokok itu membawa ketenangan dan kenikmatan. Padahal itulah candu, itulah sugesti.Terbukti lebih banyak orang yang tidak merokok dan mereka tetap mendapatkan kenikmatan dan ketenangan.
  • Rokok itu membuka lapangan kerja dan menghasilkan pajak. Padahal narkoba juga bisa membuka lapangan kerja dan menghasilkan pajak, namun hal itu tidak membuat narkoba itu baik.
  • Kalau memang rokok itu baik, maukah para perokok menyuruh anak dan keponakannya merokok sedini mungkin? Pastinya tidak ! Karena sebenarnya mereka sadar bahwa rokok itu tidak baik.
Data menunjukkan, Indonesia menjadi negara pengkonsumsi rokok terbesar ketiga sedunia setelah China dan India. Data lain menunjukkan, makin maju suatu negara ,makin rendah konsumsi rokok. Makin cerdas seseorang, makin kecil kemungkinan merokok. So, dapat ditarik kesimpulan kan dari pernyataan di atas? hehehe

Mungkin sebagian dari anda tersinggung dengan postingan ini. Akhirnya, perkenankan saya mohon maaf. "Tiada gading yang tak retak. Tiada tuyul yang tak botak. Sekiranya ada kekurangan mohon dimaafin. Sekiranya ada kelebihan? Yah, tolong dibalikin!

#Hehehe, Koplak!

NUZJ6RF646ME

SUMBER
Santosa, Ippho. Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak kanan. Jakarta : PT Elex Media Kompetindo. Halaman 87-90
Dengan sedikit pengubahan.

0 comments "Lelucon Dari Sebatang Rokok", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Berkomentarlah secara baik dan sopan , hindari pesan SARA dan SPAM.
Saya ucapkan banyak termakasih atas komentar yang anda tinggalkan. ^_^